Selasa, 04 Maret 2014

The Wolf (First Day)


Title : The Wolf part 2

Author : Kim_Yunae

Main Cast :
-          - Tiffany hwang
-          - Kim Min Seok (xiumin)
-          - Oh Sehun (Sehun)
-          - Park Chanyeol
-          - Kim Joon Myun (Suho
-          - Do Kyung Soo (D.O)

Genre : AU (Alternate Universe), Romance, Action, Brothership, Friendship, Mystery, Sad

Length : Main Chapter

Rated : T

Disclaimer : Segala hal yang berada dalam Fanfiction ini, Murni adalah imajinasi saya! Don’t BASHING!! Don’t Like? Don’t Read!!
The Wolf 
Sinar matahari mengintip dari balik tirai kamar seorang namja berpipi bakpao, namja berpipi bakpao pun merasa terusik karenanya. Akhirnya namja itupun bangkit dari kasurnya, mandi dan bergegas membangunkan hyung dan namdongsaengnya, tetapi dia melihat pintu kamar yeoja yang kemarin di ajak oleh hyung nya sudah terbuka.

‘apakah dia sudah bangun?’ batin namja berpipi bakpao itu.

Tiba-tiba dia mencium bau masakan yang sangat menggoda dari dapur, dia pun berjalan ke dapur dan melihat seorang yeoja sedang memasak. Karena merasa di perhatikan, yeoja itu pun menoleh kearah pintu dan tersenyum manis kepada namja berpipi bakpao itu. Namja berpipi bakpao itu pun tiba-tiba salah tingkah dan segera menghampiri yeoja itu.

“morning Xiumin~sshi” kata yeoja itu sambil memperlihatkan eyesmile yang dia miliki.

“morning too fanny” balas namja bernama Xiumin itu.

“apa yang kau masak?” Tanya Xiumin sambil menarik salah 1 bangku dan duduk.

“bulgogi, tetapi aku tidak tau enak apa tidak? Bisakah kau mencicipinya?” Tanya Tiffany.

“baiklah” kata Xiumin sambil mengambil sumpit dan mencicipi hasil masakan Tiffany.

“bagaimana rasanya?” Tanya Tiffany.

Xiumin mengunyah bulgogi buatan Tiffany dengan muka aneh dan menaruh sumpit itu di meja.

“aneh ne?” Tanya Tiffany dengan muka kecewa.

“aku belum berkomentar lho” kata Xiumin.

“bagaimana dengan rasanya oppa?” Tanya Tiffany lagi.

“mwo?! Kau panggil aku apa tadi?” Tanya Xiumin balik.

“oppa” jawab Tiffany polos.

“sejak kapan aku memperbolehkan kau memanggil ku oppa huh?” Tanya Xiumin sambil bangkit dari tempat duduk nya dan mendekatkan mukanya ke muka Tiffany.

Tiffany hanya bisa diam dan Xiumin semakin mendekatkan muka nya ke muka Tiffany. Tiffany pun menutup matanya dan ……

Chu~
Xiumin mencium pipi Tiffany dan Xiumin pun menoleh dan melihat Sehun dan Suho berdiri dengan muka shock. Xiumin sepontan mengeluarkan senyuman yang sulit diartikan.

“ya…. hyung, Sehun cepatlah sarapan…. Kalian bisa terlambat nanti” kata Xiumin sambil duduk lagi ke bangkunya.

Tiffany pun duduk berhadapan dengan Xiumin dan diam saja. Suho pun tanpa berkata-kata duduk di sebelah Xiumin dan Sehun duduk di sebelah Tiffany. Tiffany pun mengambil kan nasi untuk Suho, Xiumin, Sehun dan dirinya.

“siapa yang memasak tadi?” Tanya Seho sambil memakan bulgogi yang ada di piring.

“yeoja…” jawab Xiumin enteng sambil makan.

Suho pun melirik Tiffany dengan tatapan heran.

‘apakah dia yang memasaknya?’ batin Suho.

Tiffany yang sadar di perhatikan oleh Suho pun hanya mengangguk pelan. Suho pun melanjutkan makan nya, dia merasakan bulgogi itu mirip dengan masakan alm. Sang eomma.

“uhuk… uhuk…..”

Tiba-tiba Tiffany, Xiumin dan Suho menoleh kearah namja yang terbatuk-batuk itu.

“Sehuna apakah kau tersedak?” Tanya Xiumin.

“uhuk…..aku pikir hyung….. uhuk…..” kata Sehun sambil terus terbatuk-batuk.

Tiffany yang duduk di sebelah nya pun menepuk-nepuk pelan punggung Sehun. Xiumin yang habis mengambil kan minum untuk namdongsaengnya itu dan memberikan pada Tiffany.

“minumlah dulu” kata Tiffany sambil menyodorkan air kepada Sehun sambil menepuk-nepuk punggung Sehun pelan.

 Sehun pun mengambil gelas dari tangan Tiffany dan meminum air itu. Setelah dia selesai terbatuk-batuk Sehun menoleh dan ………

Chu~

Sehun mencium sekilas bibir Tiffany dan berdiri dari kursi.

“hyung…. Aku berangkat dulu ne…. Annyeong Hyung Annyeong Fanny” kata Sehun sambil berlari keluar dari rumah.

Tiffany hanya bisa mematung dan merasakan pipinya memanas. Jujur dia belum pernah berciuman dengan siapapun dan Sehun telah mengambil first kiss nya. Sepontan Suho dan Xiumin melihat kejadian itu hanya bisa diam dan shock melihat kelakuan sang saeng. Setelah selesai makan, Xiumin membereskan semua yang ada di meja makan dan Tiffany duduk di ruang tamu sambil membaca Koran. Suho pun keluar dari kamar nya dengan pakaian yang cukup rapi, Tiffany pun melihat Suho dengan teliti.

“apa yang kau lihat huh?” Tanya Suho.

Tiffany pun mendekati Suho.

“dasi mu kurang bagus bentuk nya” kata Tiffany sambil membetulkan dasi Suho.

Sementara Tiffany membetulkan dasi Suho, Suho pun membelai rambut Tiffany dan mendorong kepala Tiffany pelan mendekat padanya.

Chu~

Suho pun mencium dahi Tiffany, Tiffany hanya bisa diam dan membetulkan dasi milik Suho.

“sudah….” Kata Tiffany sambil menutupi rasa malunya.

“kamsahamnida fanny” kata Suho.

Chu~

Suho mencium dahi Tiffany lagi sambil pergi keluar rumah.

“Xiumin jaga Tiffany ne… aku kerja dulu, Annyeong…..” kata Suho sambil menutup pintu rumahnya.

Tiffany yang daritadi mendapatkan kejutan di dalam rumah itu pun segera berlari masuk kekamarnya dan mengunci nya.

-Tiffany POV-

Deg….
Deg…
Deg…
Deg….

Akh….. tidak mungkin jantung ku berdebar seperti ini, Pipi ku memerah dan aku pun duduk di lantai sambil memeluk kaki ku.

‘Apa benar aku baru saja mendapatkan ciuman dari 3 namja penghuni rumah ini?’

Aku pun menyentuh pipi ku yang tadi di cium oleh Xiumin oppa.
Aku menyentuh dahi ku yang dicium oleh Suho oppa.
Dan aku menyentuh bibir ku yang dicium Sehun.

“DASAR SEHUN BABO……..” teriak ku depresi.

“apakah kau baik-baik saja Tiffany?” Tanya Xiumin oppa.

“aaahhh…… ne oppa” jawab ku.

Aku pun keluar dari kamar ku dan melihat Xiumin didepan pintu ku dengan muka khawatir.

“jinjayo?” Tanya nya dengan muka khawatir.

“ne oppa” kata ku sambil menunjukan eyesmile ku.

Tiba-tiba Xiumin oppa memelukku, ku rasakan pipiku memanas dan mungkin muka ku bagaikan kepiting rebus sekarang.

“ada yang ingin kau bagikan dengan ku?” Tanya Xiumin oppa.

“maksud oppa?” Tanya ku balik.

“ada yang kau sembunyikan selama ini bukan? Ceritakan saja padaku”jelas Xiumin oppa.

‘kenapa dia tau aku menyembunyikan banyak masalah? Apakah dia membaca pikiranku?’ batin ku.

“sudahlah ayo ceritakan apa yang terjadi dari awal mula hingga kau kabur dan bertemu dengan Suho hyung” kata nya sambil menggendong dan medudukan ku kekasur.

Dia pun menarik kursi dari meja rias itu dan duduk di depan ku sambil megenggam tanganku.

“awalnya semua terjadi sejak kedatangan Jessica ke rumah”

-flash back-
Eomma mengajak ku pergi ke rumah nya dulu sebelum mengenal appa, di dalam perjalanan eomma hanya menangis eomma, aku hanya dapat melihat eomma sambil terdiam karena aku duduk di bangku belakang. Tiba-tiba dari arah lain ada sebuah mobil melaju kencang dan nyaris menabrak kami. Sepontan eomma menghidari dan menabrak pohon besar yang ada di trotoar.

BRAK…………

Aku yang duduk di bangku belakang pun selamat dari kecelakaan itu aku pun segera keluar dari mobil itu dan meminta tolong.

“TOLONG…….” Teriak ku.

Tiba-tiba orang-orang berdatangan menghampiri ku.

“TOLONG EOMMA FANY” teriak ku lagi.

Tiba-tiba ada beberapa ahjusshi memakai baju polisi menghampiriku.

“eomma mu dimana?” Tanya salah 1 ahjusshi memakai baju polisi itu.

“eomma ada di bangku supir ahjusshi” kata ku sambil menunjuk pintu bangku supir yang kaca nya pecah.

“sepertinya parah…. Hyung telpon pusat suruh bawa mobil Derek” perintah ahjusshi yang bertanya kepadaku.

Ahjusshi yang tadi mendekati pintu supir dan mencoba membuka paksa hingga pintu lepas dan ku lihat eomma bersimbah darah.

“eomma….” kata ku sambil mendekat.

“jangan mendekat” cegah salah 1 ahjusshi berpakaian polisi itu.

Dari kejauhan terdengar suara ambulance datang. Ahjusshi itu berhasil mengeluarkan eomma dan menggotongnya ke dalam ambulance, aku pun mengikutinya masuk kedalam ambulance. Aku hanya bisa menangis, tiba-tiba tangan ahjusshi itu megenggam tangan kecilku.

“percayalah eomma mu akan selamat” katanya.

Aku hanya menggangguk dan membelai wajah cantik eomma yang bersimbah darah.

“eomma jangan tinggalkan fany sendiri” kata ku pelan.

Sesampai nya di rumah sakit, eomma langsung di bawa ke ICU dan aku tidak diperbolehkan masuk. Akhirnya aku pun hanya bisa menunggu sendirian, kulihat appa berlari dengan muka khawatir dan langsung memelukku. Aku pun melihat Jessica ahjumma sambil menggendong bayi berusia 12 bulan, tanpa sepatah katapun aku melepaskan pelukan appa dan pergi ke kamar mandi. Appa masih mengikuti dan menarik tanganku, appa pun berlutut didepan ku.

“ada apa Tiffany jujur kepada appa? Kenapa bisa terjadi seperti ini” Tanya appa.

Kulihat Jessica ahjumma dari jauh kulihat dia sedang tersenyum licik sambil melihat kamar tempat eomma di rawat. Aku pun tidak menjawab pertanyaan appa dan berusaha melepaskan tangan appa yang menggenggam tanganku.

-flash back end-

“semenjak itu aku membenci Jessica ahjumma dan juga appa, selama aku tinggal disana aku hanya merasakan tinggal sendirian” kata ku sambil meneteskan airmata.

Xiumin oppa pun menghapus air mataku dengan jarinya, dan memelukku.

“aku dengar juga kau memilik saeng bernama Seohyun, apakah itu benar?” Tanya nya.

“ne dia anak Jessica ahjumma dengan appa” kata ku sambil menahan tangis ku.

“keluarkan saja tangis mu itu jangan di tahan” kata Xiumin oppa sambil membelai rambutku.

“hiks….. hiks….” Akhirnya tangis ku pun pecah di pelukan Xiumin oppa.

“uljimayo fany” kata Xiumin oppa sambil terus membelai rambutku.

“hiks…. Dan kenapa ada orang yang hiks….. mirip dengan Jessica ahjumma hiks…… di dunia ini hiks…..” kata ku di tengah-tengah tangisku.

“nuguseo?” Tanya Xiumin.

“yeoja yang ada di foto di meja rias” kata ku.

“itu sebenarnya adalah foto saeng kandung ku” kata Xiumin oppa sambil melepaskan pelukannya
.
“dia meninggal 5 tahun lalu” katanya.

“mi…mianhae… oppa” kata ku.

“gwenchannayo… wajar karena kau tidak tau” kata Xiumin oppa sambil mengacak-acak rambutku.

“aish oppa……“ gerutu ku sambil membenahi rambutku.

“kau ingin jalan-jalan? Mumpung hari ini sangat cerah” ajak Xiumin oppa.

“baiklah oppa, tetapi sebelum nya aku cuci muka dulu ne” kata ku.

“ne aku tunggu di ruang tamu ne” katanya sambil keluar dari kamarku.

Aku pun segera kekamar mandi dan mencuci muka ku, aku pun melihat isi lemari itu ternyata ada baju yang muat aku gunakan. Aku pun mengganti baju dan tidak lupa memasukan pistol ke dalam saku celana ku. Aku pun segera keluar dan menghampiri Xiumin oppa yang telah menunggu ku.

-Tiffany POV End-

-Xiumin POV-

‘lama sekali yeoja itu’ batin ku.

Aku pun mengambil pistol di laci dan memasukannya kedalam saku, untuk jaga-jaga jika ada yang menyerang ku atau Tiffany. Aku pun duduk sambil membaca Koran dan sepontan melihat sebuah berita yang menjadi hot news.

‘SEBANYAK 6 NAMJA DI TEMUKAN TEWAS DI JLN. XXXXXX’

Aku pun membaca berita itu dengan seksama.

‘apakah ini hasil kelakuan Suho hyung dan Tiffany?’ batin ku.

Kulihat Tiffany sudah siap dan menghampiriku.

“kajja oppa” katanya.

“ne kajja” kata ku sambil menaruh Koran itu dan meganggeng tangan Tiffany keluar rumah.

Aku pun mengajak Tiffany ke salah 1 pusat game center, kulihat dia sangat senang. Aku pun mengajaknya bermain banyak permainan hingga tidak terasa hampir 4 jam kami berada disana.

“aniyo oppa… aku sangat senang malah” katanya dengan semangat dan menunjukan eyesmile yang dia miliki.

Tiba-tiba beberapa namja berbadan kekar dengan memakai topeng hitam masuk sambil menodongkan pistol, salah satu nya menembakan pistol nya ke udara.

DOR……..

KYA……..

Semua orang menjadi histeris dan kebetulan di game center itu sedang banyak pengunjung. Aku pun menarik Tiffany merunduk biar sama dengan yang lainnya.

‘Tiffany… kau membawa pistol?’ kata ku lirih.

‘ne oppa aku bawa…’ jawab Tiffany berbisik.

“DIAM…. ATAU KU TEMBAK KAU…….” Bentak salah 1 namja berbadan kekar itu.

2 namja berjalan kearah tempat berjualan koin dan meminta uang yang di dimiliki di kasir di bawa masukan semua di dalam koper. Aku pun mencari celah dimana aku bisa menyelamatkan diri dan juga Tiffany tanpa harus melukai siapapun. Tiba-tiba salah 1 namja berbadan kekar menarik Tiffany dan di paksa berdiri.

“lepaskan dia…..” kata ku.

Namja itu pun mengarahkan pistol nya kearah ku.

“DIAM…..” bentaknya.

“KEMBALI KE POSISIMU…” bentaknya lagi.

Aku pun melihat Tiffany dan memberi kode untuk menunduk. Tiffany pun membalas dengan anggukan dan menundukan kepala nya, namja berbadan kekar itu pun heran melihat Tiffany. Kesempatan itu tidak aku sia-siakan, aku segera berdiri dan menedang muka namja itu hingga Tiffany pun dilepaskan.

“kajja Tiffany……” kata ku sambil menarik tangan Tiffany.

Aku dan Tiffany pun berlari sekuatnya.

“BERHENTI….” Kata namja yang lain.

Mereka pun menembaki kami.

DOR…..
DOR…..
DOR……

Aku pun berlari di belakang Tiffany, salah 1 tembakan itu mengenggores kaki ku.

“akh……. “ erang ku.

“oppa tidak apa-apa?” Tanya Tiffany sambil menarik ku sembunyi.

“gwenchannayo Tiffany” jawabku sambil menahan sakit.

Tiffany pun melepaskan jaket nya dan menyobek jaket itu dengan paksa, kain jaket itu pun di di lilitkan ke kaki ku. Aku pun mengeluarkan pistol dan memasang peredam suara, dengan sangat perlahan aku berdiri.

‘oppa….’ Panggil pelan Tiffany.

Aku hanya mengangguk dan mengitip dari balik tembok, ku lihat namja-namja itu sedang kebingungan mencari kami. Aku pun mengarahkan pistol ku ke salah satu namja itu dan menembaknya. Namja yang aku tembak tadi pun tersungkur di tanah, sedang kan para sekongkolannya Nampak heran. Aku pun menebaki mereka 3 sekaligus dan semuanya tersungkur ditanah.

“ayo Tiffany keluar…..” kata ku sambil menarik tangan Tiffany.

“ne oppa….. “ Tiffany mengikutiku sambil menatapku takjub.

Aku pun hanya bisa berjalan cepat sambil menarik Tiffany, tiba-tiba Tiffany menarik ku lagi sembunyi di balik tembok. Ternyata salah 1 dari sengkongkolan itu mencari teman-temannya, tanpa basa-basi Tiffany mengeluarkan pistolnya dan menembak namja itu. 1.. 2… 3… 4… kurang 1 lagi dan aku yakin dia sedang ada di kasir.

“Tiffany lewatlah jalan belakang…. Terus masuk dari depan, aku akan menunggumu di kasir” perintahku.

“tetapi oppa…” kata Tiffany

“tidak ada penolakan” selaku.

Tiffany hanya bisa mengangguk sambil berlari mencari pintu keluar, aku pun meneruskan jalan ku kea rah kasir dan BINGO….. dugaan ku benar.

“hei…… namja tolol….” Panggil ku.

Tiba-tiba namja itu menoleh sambil mengarahkan pistol ke padaku, aku pun menodongkan pistol ku tanpa rasa takut.

“TARUH SENJATAMU…..” bentak namja itu.

“ATAU KAU AKAN……..” katanya

“atau apa huh ?! semua sengkokolan mu telah mati bodoh” kata ku sambil menunjukan smrik yang ku miliki.

Namja itu pun mulai marah dan siap-siap akan menembakku.

“kau tembak dia atau kepala mu akan pecah” ancam yeoja di belakang namja itu sambil menodongkan pistol kearah namja itu.

Namja itu pun segera menurunkan pistolnya, dan Tiffany pun mengambil koper berisikan uang itu. Ia pun menghampiri ku.

“lebih baik kita kembalikan uang ini” kata Tiffany.

Aku hanya mengangguk dan melihat namja itu mulai mengambil pistolnya lagi dan berusaha menembak Tiffany. Reflek ku dorong Tiffany hingga terjatuh dan….


-to be continue- 

Sabtu, 15 Februari 2014

The Wolf (Who is her?)


Title : The Wolf part 1

Author : Kim_Yunae

Main Cast :
-          - Tiffany hwang
-          - Oh Sehun (Sehun)
-          - Park Chanyeol
-          - Kim Joon Myun (Suho)
-          - Kim Min Seok (xiumin)
-          - Do Kyung Soo (D.O)

Genre : AU (Alternate Universe), Romance, Action, Brothership, Friendship, Mystery

Length : Main Chapter

Rated : PG-15

Disclaimer : Segala hal yang berada dalam Fanfiction ini, Murni adalah imajinasi saya! Don’t BASHING!! Don’t Like? Don’t Read!!
The Wolf 
-Author POV-
Seorang namja bernama Suho menarik seorang gadis ke suatu rumah yang terlihat standar bercat warna biru muda, yeoja itu pun hanya bisa pasrah mengikuti namja itu nemanariknya masuk ke dalam rumah itu.

“annyeong, aku pulang” kata Suho sambil berjalan ke ruang tamu sambil tetapi menarik gadis itu.

“kau sudah pulang hyung?” Tanya namja berambut orange sambil menaruh buku yang tadi dia baca.

“dan siapa yeoja itu hyung?” Tanya namja berambut blonde yang duduk di sebelah namja berambut orange.

“oh iya fany~sshi perkenalkan yang rambut orange namanya Xiumin yang rambut blonde namanya Sehun” kata Suho.

“annyeong joneun Tiffany Hwang imnida” kata Tiffany sambil membungkuk.

“MWO………?!” kata Xiumin dan Sehun bebarengan.

“hyung apakah benar yeoja yang kau bawa itu putri mafia dari Hwang Dong Hae dan Jessica Hwang?” Tanya Sehun

“tanyakan sendiri pada Tiffany” jawab Suho enteng.

“benarkah itu Tiffany~sshi?” Tanya Xiumin.

“ne” jawab Tiffany sambil mengangguk malas.

“cool….” Kata Xiumin dan Sehun bebarengan lagi.

Suho pun menarik Tiffany lagi dan medudukkan Tiffany di sofa agak kasar dan Suho pun duduk di sebelah Tiffany.

“lembutlah sedikit dengan wanita babo” kata Tiffany.

“memang kau seorang wanita? Tingkah mu saja sama seperti namja” balas Suho enteng.

Sehun terus menatap Tiffany takjub, baru kali ini dia melihat yeoja secantik Tiffany tanpa sadar tiba-tiba Sehun pergi dari ruangan itu dan pergi entah kemana dan kembali membawa gelas berisi air hangat.

“hyung minggirlah” perintah Sehun ke Suho.

Suho tanpa perlawanan pindah ke sofa sebelah Xiumin, Sehun pun duduk di tempat Suho tadi. Dan memasukan sapu tangan ke gelas tadi dan memerasnya.

“Tiffany menolehlah kearah ku” perintah Sehun ke Tiffany.

“waeyo?” kata Tiffany sambil menoleh.

Sehun menarik dagu Tiffany dan agak mendekatkan wajah Tiffany kearahnya sepontan Tiffany memukul tangan Sehun.

“apa yang kau lakukan heh?” Heran Tiffany sambil menjauhkan badannya dari Sehun.

Sehun tanpa banyak bicara menarik tangan Tiffany dan memeluk tubuh yeoja itu dan membersihkan muka Tiffany dengan sapu tangan yang telah di basahi tadi.

DEG…..

“muka mu penuh dengan debu dan ada bercak-bercak darahnya” kata Sehun sambil terus membersihkan muka Tiffany.

-author POV End-

-Tiffany POV-

Aku hanya bisa diam dan membiarkan Sehun membersihkan wajahku, jujur aku tidak pernah diperlakukan seperti ini apa lagi oleh seseorang. Terakhir kali diperlakukan begitu oleh alm. eomma kandung ku.

-flashback-

“eomma…… hiks……” panggil ku sambil menangis.

 “astaga Tiffany apa yang terjadi pada mu sayang?” Tanya sang eomma yang melihat tubuh ku yang memar dan mukanya penuh dengan luka.

“hiks….. appa jahat eomma….. hiks……” kata ku sambil terus menangis.

“sini biar eomma bersihkan luka-luka mu sayang” kata eomma sambil memeluk ku dan membersihkan muka ku dengan sapu tangannya yang basahi dengan air hangat.

“sudah membaik sayang?” Tanya eomma.

“sudah eomma” jawab ku sambil tersenyum dan menunjukan eyesmile ku.

“my yeppo aegya” kata eomma sambil memeluk ku dan aku pun memeluk balik tubuh eomma.

-flash back end-

Aku pun tersadar dari kenangan itu, tanpa aku sadari aku membalas pelukan Sehun. Entah kenapa aku begitu nyaman di pelukannya.

“EHEM……” tiba-tiba Suho pura-pura terbatuk.

Aku pun segera melepaskan pelukan ku dari badan Sehun dan Sehun pun demikian, tiba-tiba Suho dan Xiumin pun sedikit melongo melihatku.

“neomu yeppo” kata Xiumin.

“ternyata dia begitu cantik” kata Suho sambil menunjukan muka polosnya.

Aku pun merasakan muka ku mulai memanas, memang aku paling tidak kuat kalau di puji.

“kamsahamnida” kata ku sambil menunjukan eyesmile yang aku punya.

BRUK……

Tiba-tiba semua menoleh termasuk aku kearah sumber suara itu, ternyata Sehun terjatuh dari tempat duduk nya sambil muka nya memerah seperti tomat.

“Sehun~ah, kau tidak apa-apa?” Tanya Suho heran.

“akh…. Tidak apa-apa hyung” kata Sehun seraya bangkit.

“sudah malam sebaikanya kau istirahat Tiffany~sshi, biar aku antar ke kamar yang bisa kau tempati” Tanya Xiumin sambil menarik tangan ku lembut.

Aku pun hanya bisa pasrah mengikutinya menuju kamar paling belakang, dia pun membukakan pintu dan mengajak ku masuk. Kamar itu mirip kamar dulu di rumah appa, serba pink.

“bukannya di rumah ini cuman ada kalian ber-3 kenapa ada kamar yeoja disini?” Tanya ku sambil melihat-lihat isi kamar itu.

“dulu aku memiliki seorang saeng yeoja sebelum ada Sehun” kata Xiumin.

“tetapi dimana dia sekarang?” Tanya ku sambil duduk dikasur.

“dia telah meninggal” jawab Xiumin sambil menunduk.

“oh…. Mianhaeyo Xiumin~sshi, aku tidak bermaksud” kata ku sambil berjalan kearah Xiumin.

“gwenchannayo, itu sudah kejadian 7 tahun lalu sebelum ada Sehun disini. Sudah larut sebaiknya kau istirahat, jaljayo Tiffany~sshi” kata Xiumin sambil menutup pintu kamar ku.

“jaljayo Xiumin~sshi” kata ku.

Aku pun segera melepaskan jaket ku, tiba-tiba aku melihat ada sebuah bingkai foto di meja rias karena penasaran aku pun mengambil bingkai itu dan melihat fotonya.

“yeppo” kata ku sambil melihat foto di meja rias itu.

‘apakah dia saeng nya Xiumin dan Suho’ batin ku.

Kuamati baik-baik dia sangat mirip dengan Jessica ahjumma, seharusnya aku memanggil nya eomma bukan ahjumma tetapi dia adalah penghancur hubungan Taeyeon eomma dan Donghae appa, wanita seperti dia tidak pantas aku panggil eomma.

-flash back-

Tok… tok… tok…..

“aegya coba kamu lihat siapa yang mengetuk pintu” perintah eomma.

“ne eomma” kata ku sambil berlari kearah pintu.

Aku pun membuka pintu itu dan melihat ada seorang yeoja sambil menggendong anak bayi, aku pun terheran-heran akhirnya ku beranikan untuk bertanya.

“ahjumma siapa?” Tanya ku.

“Hwang Donghae ada?” Tanya ahjumma itu.

“appa?! Appa sedang keluar, ahjumma” jawab ku.

“nuguseo Fanny?” Tanya eomma sambil menghampiri ku.

“mau apa kamu kesini?” Tanya eomma dengan tatapan dingin ke ahjumma itu.

“Taeyeon~sshi “ kata ahjumma itu sambil matanya berkaca-kaca.

“pergi dari sini atau aku panggil penjaga” amuk eomma.

“tetapi aku dan Seo…..” kata ahjumma itu.

“CUKUP JESSICA….. PERGI DARI SINI SEKARANG JUGA……..” bentak eomma sambil membanting pintu.

BRAK………..

Eomma pun duduk di lantai sambil menangis.

“eomma…. Gwechannayo?” Tanya ku pada eomma.

“fanny ayo kita pergi dari rumah……..” kata eomma sambil menyeka airmatanya.

“wa..waeyo eomma?” Tanya ku.

“eomma sudah tidak betah lagi dengan appa mu” kata eomma sambil menggendong ku dan masuk kedalam kamar.

Eomma pun membereskan baju-baju nya dan baju ku, dan pergi dari rumah besar itu.

-flash back end-

“dasar wanita licik……” kata ku pelan.

Aku pun menaruh foto itu kembali dan pergi tidur berharap bisa bertemu eomma di dalam mimpi ku.

-Tiffany POV end-

-author POV-

Xiumin pun berjalan kearah ruang makan dan melihat Sehun dan Suho telah menunggunya.

“apakah dia sudah tidur Xiumin?” Tanya Suho yang duduk di ruang makan bersama Sehun.

“aku pikir sudah hyung” kata Xiumin sambil duduk di kursi kosong di meja makan.

“hyung, apakah dia benar-benar mau bergabung dengan kita?” Tanya Sehun.

“aku rasa begitu, aku melihat cara menembaknya sangat bagus untuk standar seorang yeoja.” Kata  Suho
.
“jinjayo hyung?! Seorang yeoja secantik dia bisa menembak?” Tanya Xiumin tidak percaya.

“buat apa aku berbohong padamu? Aku juga tidak tertarik pada yeoja macam dia” jawab Suho dingin.

“hyung ingat umur donk….. umur mu itu sudah tua tetapi belum memiliki seorang yeoja” cibir Sehun.

“anak kecil seperti mu itu tau apa huh? Ikut-ikut masalah orang dewasa” lirik Suho.

“apa kata mu hyung?!” kata Sehun sambil berdiri dan mengambil pistol di saku celana nya dan mengarahkannya di Suho.

Suho pun tanggap dan mengikuti Sehun berdiri dan mengeluarkan pistolnya dan mengarahkan ke Sehun.

“sudahlah hyung, Sehun, taruh pistol kalian” kata Xiumin sambil berdiri dan menurut kan pistol yang mereka acungkan.

Sehun dan Suho pun menurunkan pistol mereka bersamaan sambil saling menatap dingin diantara mereka. Xiumin hanya bisa menggeleng-geleng melihat tingkah hyung dan namdongsaengnya itu.

“lebih baik kita semua istirahat, hyung besok kau harus bekerja bukan? Sehun kau juga harus sekolah bukan? Besok kalian akan ku bangun kan pagi-pagi sekali, aku tidak mau mendengarkan alasankan sedikit pun atau kalian akan merasakan rasa yang amat sakit besok pagi” terang Xiumin.

Sepontan Sehun dan Suho pun menggelidik ketakutan karena perkataan Xiumin tadi, tanpa berkata apapun Sehun dan Suho pun pergi kekamar mereka masing-masing. Xiumin pun membereskan kursi-kursi itu dan mengeluarkan sebuah foto dari kantung celanannya. Foto yang sama dengan yang ada di kamar tempat Tiffany tidur.

“Krys….. sepertinya oppa telah menemukan penggantimu dan yang akan menemani oppa” kata Xiumin sambil masukan foto itu ke kantung celanannya dan pergi ke kamarnya untuk tidur.


-          - To be continue -

Kamis, 13 Februari 2014

The Wolf (perkenalan tokoh + prolog)

Title : The Wolf

Author : Kim Yunae

Main Cast :
-          Tiffany hwang
-          Kim Min Seok (xiumin)
-          Kim Joon Myun (Suho)
-          Park Chanyeol
-          Do Kyung Soo (D.O)
-          Kim Jong In (Kai)

Genre : AU (Alternate Universe), Romance, Action, Brothership, Friendship, Mystery

Length : Main Chapter

Rated : T

Disclaimer : Segala hal yang berada dalam Fanfiction ini, Murni adalah imajinasi saya! Don’t BASHING!! Don’t Like? Don’t Read!!


Perkenalan tokoh :
Tiffany hwang : yeoja berusia 17 tahun yang harus merasakan penyiksaan dari kecil, di besarkan di keluarga mafia tetapi dia memilih jalannya sendiri. Bergabung dalam tim ‘The Wolf’ dan satu-satunya yeoja di tim itu, walaupun dia yeoja yang sangat cantik tetapi kelakuannya sama dengan namja dan memeiliki perasaan yang sangat lembut. Dia akan menangis jika ada seseorang yang dia sayangi terluka didepannya. Memiliki kelebihan menyamar dan menembak jarak dekat.

Kim Min Seok (xiumin) : namja berusia 18 tahun, saeng dari Suho dan hyung dari Sehun. Anak yatim piatu yang di besarkan dengan kehidupan yang keras, di tim ‘The Wolf’ dia adalah salah satu penembak jitu jarak dekat. Sangat perhatian kepada semua anggota ‘The Wolf’ terutama Tiffany, karena dia tidak ingin kehilangan saeng yeojanya untuk kedua kalinya. Memiliki kelebihan menebak jarak dekat.

Kim Joon Myun (Suho) : namja berusia 20 tahun, ketua ‘The Wolf’ dan sekaligus hyung dari Xiumin dan Sehun. Memiliki trauma yang mendalam terhadap kehidupannya yang mengubahnya sebagai seorang yang tidak memiliki hati, dulu nya memiliki saeng yeoja tetapi meninggal karena di bunuh Appanya sendiri itu yang menyebabkan dia amat mengengkang Tiffany. Memiliki kelebihan menebak jarak jauh.

Park Chanyeol : berusia 19 tahun, salah satu anak yang di besarkan dari keluarga yang cukup mampu 
tetapi selalu di siksa oleh sang Appa sehingga membuat tega membunuh Appanya sendiri, bergabung dalam tim ‘The Wolf’ karena ajakan Suho yang tidak sengaja ditemukan di gudang tua. Jatuh cinta kepada Tiffany tetapi karena peraturan dia pun mementingkan pekerjaannya, selalu keluar masuk RS karena melindungi Tiffany. Kelebihan menebak jarak jauh dengan senapan.

Do Kyung Soo (D.O) : seusia dengan Xiumin, dia adalah anak orang kaya tetapi kurang kasih sayang. Masuk ke tim ‘The Wolf’ karena ajakan sang sahabat, Xiumin. Dia ditempatkan di posisi bagian monitoring, hacker dll. yang berhubungan dengan computer, walau dia seorang namja tetapi dia pintar memasak. Keahlian hacker.

Kim (Oh) Sehun : seumuran dengan Tiffany, dan jatuh cinta pada pandangan pertama pada Tiffany saat Tiffany datang dengan Suho. Adik Angkat dari Suho dan Xiumin, Walaupun umur nya lebih muda tetapi keahliannya diatas para hyung nya, tidak pernah merasakan kasih sayang kedua orang tuanya karena dia adalah anak jalanan tetapi setelah di angkat oleh Suho dan Xiumin sifatnya agak berubah dari yang dulu liar menjadi lebih sopan walaupun hanya sedikit. Memiliki kemampuan semua dalam hal menembak (penembak jitu) dan menyamar.


The Wolf 
Auww………

Suara anjing serigala mengaung, tidak membuat takut yeoja yang sedang berjalan sendiri di trotoar. Sepi….
Sunyi…..
Sendiri …. 

Itulah dirasakan yeoja cantik itu, tiba-tiba tanpa sepengetahuannya dia telah di ikuti oleh beberapa namja. Yeoja itu awalnya tidak menghiraukannya tetapi langkah namja-namja itu semakin cepat mengikutinya, sepontan yeoja itu berlari sekencang-kencang nya. Tiba-tiba dia di tarik ke dalam sebuah gang dan mulutnya di bekap oleh tangan yang lebih besar dari tangannya, awalnya dia memberontak tetapi namja itu mendekatkan mulutnya ke telinga yeoja itu dan membisikan.

‘jangan memberontak jika kau ingin selamat’ bisik namja itu.

‘Emp…..’ kata yeoja itu sambil mengangguk.

Namja itu pun melepaskan bekapannya dari yeoja itu, dan mengintip keadaan di luar sudah aman atau belum.

“seperti nya sudah aman” kata namja itu.

Namja itu pun menarik yeoja itu keluar gang, yeoja itu pun mengeluarkan pistol dari dalam jaketnya dan mengarahkan ke namja itu.

“apakah kau suruhan appa?” Tanya nya dingin.

“apa maksudmu? Aku saja baru bertemu dengan mu hari ini.” kata namja itu santai.

Tiba-tiba gerombolan namja itu datang lagi langsung berlari kearah yeoja dan namja itu. Sepontan yeoja itu menarik pistol nya dan mengarahkan kea rah gerombolan namja itu dan menembaki namja-namja itu.

Dorr….
Dorr…
Dorr….

Tetapi beberapa dari mereka masih bisa bertahan dan terus berlari kearah yeoja dan namja itu.

“aish…… sepertinya memang harus pakai cara kekerasan” kata yeoja itu.

“apakah kau akan bertarung dengan mereka? Kelihatannya seru aku ikut ne?!” tawar namja itu.

 “up to you, habisi saja mereka juga aku tidak peduli” kata yeoja itu cuek.

Sepontan yeoja itu berlari kearah para namja itu dan menghajar para namja itu, sang namja misterius itu tidak hanya diam, dia pun ikut menghajar kawanan namja yang mengejar yeoja tadi. Ditengah-tengah kawanan itu yeoja dan namja itu di kepung, mereka pun menyenderkan punggung satu sama lain.

“siapa namamu huh?” Tanya yeoja itu sambil nafasnya agak tersenggal-senggal.

“namaku Suho, kamu?” jawab Suho.

“Tiffany…. Suho~sshi apakah kau membawa pistol?” Tanya Tiffany.

“aku rasa bawa” jawab Suho enteng.

“terpaksa kita harus menembaki mereka semua tetapi sisakan 1 untuk aku introgasi arra ?!” tanya Tiffany.

“okay” kata Suho sambil mengeluarkan pistol di balik jaketnya.

Tiffany pun mengeluarkan pistolnya kembali dan mulai menebaki para namja itu dan di ikuti oleh Suho.

DORR…..
DORR…
DORR….
DORRR….
DORR……

Setelah melihat hanya tersisa satu namja saja, Tiffany pun menebak kaki namja itu.

DOR…..

“akh…” erang namja yang ditembak kakinya tadi.

Tiffany pun mendekatinya dan menarik kerah baju namja itu.

“siapa yang menyuruhmu?” Tanya Tiffany ketus.

“ti..tidak…… ada….. “ jawab namja itu sambil menahan sakit.

“suho~sshi tembak kepala namja ini” perintah Tiffany.

“dengan senang hati” Suho pun mengarahkan pistolnya ke kepala namja itu.

“tu..tunggu…..tunggu sebentar……” kata namja itu.

“aku ulangi lagi, siapa yang menyuruhmu?” Tanya Tiffany.

“Tuan Hwang” kata namja itu.

“cih….. tua Bangka itu lagi” kata Tiffany sambil melepaskan cengkraman di kerah namja itu.

“katakan padanya jika ingin menyuruhku pulang carilah cara yang lebih baik lagi” kata Tiffany.

“pergilah…… “ perintah Tiffany.

Namja itu pun dengan terpincang-pincang pergi dan menghilang entah kemana.

“jadi kau putri dari mr. Hwang ne?” Tanya Suho.

“kau tau orang tua itu ternyata” jawab Tiffany sinis.

“apakah kau membencinya?” Tanya Suho lagi.

“lebih dari membencinya” jawa Tiffany enteng.

“ikutlah dengan ku” kata Suho.

“kemana?” Tanya Tiffany.

“ketempat yang bisa membuatmu bisa merasakan semua apa yang kau mau” kata Suho sambil menarik Tiffany jalan meninggalkan tempat itu sebelum diketahui oleh polisi.

-To be continue-